26 September 2020

[30 days challenge] Day-3: The memories

 Hi,

Masih melanjutkan the 30 days writing challenge seperti yang bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Hari ke-3 membawa gue pada kenangan.... Hmm okay let's do this!
------

Kenangan.... Gue selalu merasa gue agak spesial dengan ingatan gue, karena jujur aja banyak kejadian-kejadian yang gue anggap penting dihidup gue masih terpatri jelas bahkan sampai ke detik dan menitnya....

Gue agak susah melepaskan diri soal kenangan, gue masih inget gue pernah ngga mau pulang dari acara Khatammul Qur'an karena bapak gue ngga dateng bawa kamera. Yes, sesimpel kamera karena gue mau foto acara itu untuk dijadikan kenangan...

Baik atau buruk, kenangan selalu membawa gue ke mixed feelings. Senang, kangen, sedih, dan kecewa selalu menjadi bayang-bayang setiap gue mengingat kenangan. Perihal kenangan dan keengganan gue melepaskan diri dari kenangan juga membuat gue punya 'memories box'.

'Memories box' gue dulunya kotak sepatu, lalu berganti jadi kotak metal berisi hal remeh temeh mengenai kenangan, dari copy-an surat cinta pertama gue, foto sama mantan, surat-surat dari mantan, medali-medali olimpiade dan segala pencapaian yang pernah gue raih, sampai flash disk pertama gue yang sebenernya udah rusak ada di 'memories box' ini. 

Kadang, kebiasaan gue ngumpulin barang, males beresin kamar, dan ogah cluttering isi 'memories box' ini selalu membayangi diri gue apakah gue seorang yang mengidap 'Compulsive Hoarding Syndrome'?? Gue ngga tau, karena ngga pernah ngecek ke psikiater juga sih hahaha 😂.

Tapi akhir-akhir ini, karena gue sering berpergian, gue jadi belajar dari salah satu project manager di kantor. Dia bilang, "kalau berpergian begini, barang-barang hilang atau ketinggalan itu sudah biasa, yang penting esensi berpergiannya baik liburan atau pekerjaan ngga hilang. Saya kalau pergi yang penting handphone sm dompet ngga ketinggalan, baju, koper, dan lain-lain bisa dibeli lagi. Handphone sm dompet juga sih, tapi ngurus kartu-kartunya ribet, jadi saya lebih baik kehilangan yang lain daripada dua benda itu". Itu adalah hal pertama yang dia omongin, di project pertama gue di kantor yang langsung dibawa ke Labuan Bajo.... HAHAHA. Kata-kata dia, sekarang sudah menjadi kenangan, pelajaran yang bisa gue ambil bahwa barang itu bukan kenangan, tapi waktu adalah kenangan, dan gue mulai berhenti mengumpulkan barang-barang dan memulai mengumpulkan waktu-waktu bersama kawan-kawan dan keluarga. Thank you, Captain.

Sunset at Labuan Bajo towards the Komodo Island. The picture silhouette of man.
La Cecilia on sunset


No comments:

Post a Comment